Sambut Imlek, Kuliner Yu Sheng Lagi Tren di Indonesia
JAKARTA, iNews.id – Banyak hidangan lezat yang sering disajikan saat perayaan Tahun Baru China Imlek. Salah satunya yang kini tengah menjadi tren di Indonesia, yu sheng atau yee sang.
Bagi masyarakat Tionghoa, makanan yang disajikan saat perayaan Imlek bukan sekadar jamuan untuk mengenyangkan perut. Namun, ada simbol pengharapan untuk keselamatan dan keberuntungan di balik setiap sajian. Tak heran jika perayaan ini selalu identik dengan beberapa jenis makanan tertentu.
“Masyarakat Tionghoa percaya akan keberkahan dari makanan saat Imlek. Sehingga penyajian makanan Imlek biasanya bersumber dari darat dan laut, sebagai lambang keberkahan tersebut,” tutur Aji Chen Bromokusumo, Sekjen Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia & Kepala Kajian Riset dan Budaya, dalam acara ‘Menilik Tradisi Kuliner Perayaan Imlek’ dari Lei Lo Restaurant di bilangan Jakarta Selatan, belum lama ini.
Dalam penyajian makanan, kata Aji, dapat disesuaikan dengan budaya dan kondisi masing-masing wilayah dan selera tiap keluarga. Sebagai contoh sup hisit yang terbuat dari sirip ikan hiu, jika di Indonesia diganti dengan gelembung renang ikan kakap. Selain itu, makanan seperti pindang ikan bandeng pun hanya ada di Indonesia.
Adapun makanan khas Imlek yang saat ini tengah menjadi tren di Indonesia, yakni yu sheng atau yee sang. Hidangan ini merupakan olahan salad yang terdiri dari kombinasi sayuran dan disajikan sebagai makanan pembuka saat Imlek.
“Yu sheng itu melambangkan kebersamaan, simbol tersebut dapat terlihat dari cara makan yang terbilang unik. Prosesnya dengan mengaduk seluruh bahan-bahan makanan yang telah tersedia dalam satu piring dengan setinggi-tingginya. Proses ini dilakukan bersama-sama dengan orang yang duduk satu meja sembari mengatakan ‘Lao Qi’ atau ‘Lao Hei’. Semakin tinggi yu sheng terangkat, dipercaya akan memberikan keberuntungan di tahun yang baru,” kata Aji, dikutip dari Okezone.com.
Editor: Tuty Ocktaviany