Ternyata Ini Pentingnya Membaca Label Kemasan Makanan dan Minuman
Persoalan gizi masih menjadi perhatian dalam peringatan Hari Obesitas Sedunia. Bahkan, Nutrifood bersama Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas obat dan Makanan (BPOM) mengedukasi masyarakat Indonesia melalui workshop ‘Cerdas Baca Label Kemasan, Hindari Risiko Obesitas’ yang merupakan bagian dari kampanye Cermati Konsumsi Gula Garam Lemak dan Baca Label Kemasan.
Kegiatan edukasi ini bertujuan meningkatkan pemahaman akan informasi nilai gizi khususnya kandungan gula, garam dan lemak pada kemasan makanan dan minuman. Selain itu, agar terhindar dari dampak pandemi yang mengarah ke gaya hidup sedentari dan dapat menyebabkan kelebihan berat badan hingga berpotensi obesitas yang berisiko prediabetes dan diabetes.
Head of Marketing Nutrifood, Susana mengatakan, sejalan dengan misi ‘Inspiring a Nutritious Life’ Nutrifood secara kontinu berupaya mengedukasi dan menginspirasi masyarakat untuk selalu mengimplementasikan gaya hidup sehat setiap saat.
Termasuk di masa pandemi berkolaborasi dengan banyak pihak, melalui program edukasi Cermati Konsumsi Gula Garam Lemak dan Baca Label Kemasan yang telah diselenggarakan secara konsisten sejak tahun 2013.
"Membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak sesuai anjuran Kementerian Kesehatan berperan penting sebagai pencegahan risiko prediabetes dan diabetes terutama bagi orang dengan obesitas. Selain itu, perlu didukung juga dengan menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, istirahat yang cukup dan deteksi dini," kata Susana.
Sementara itu, Koordinator Kelompok Standardisasi Pangan Olahan Keperluan Gizi Khusus, Direktorat Standardisasi Pangan Olahan BPOM, Yusra Egayanti menjelaskan, kelebihan berat badan dan obesitas dapat dicegah dengan pengaturan pola makan dengan prinsip gizi seimbang.
Salah satunya dengan membatasi asupan gula garam lemak yang dikonsumsi. Sebagai salah satu upaya untuk mengetahui asupan gula, garam, dan lemak dari pangan olahan kemasan, masyarakat disarankan untuk lebih cermat dalam membaca label kemasan pangan olahan yang dikonsumsi.
"Masyarakat harus selalu memerhatikan empat informasi nilai gizi dalam label kemasan yaitu jumlah sajian per kemasan, energi total per sajian, zat gizi (lemak, lemak jenuh, protein, karbohidrat (termasuk gula)) dan persentase AKG (Angka Kecukupan Gizi) per sajian," kata dia.
Yusra Egayanti melanjutkan, idealnya, dalam sehari, masyarakat dapat mengonsumsi tidak lebih dari, gula sebanyak 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan, garam sebanyak 5 gram atau setara dengan 1 sendok teh, dan lemak total sebanyak 67 gram atau 5 sendok makan.
"Dengan selalu cermat membaca label kemasan dan menjadikannya sebagai kebiasaan, maka masyarakat akan lebih cerdas untuk memilah zat gizi apa yang harus dipenuhi dan yang harus dibatasi agar terhindar dari berbagai penyakit salah satunya obesitas, prediabetes dan diabetes," katanya.