Terungkap, Ini yang Terjadi jika Konsumsi Gula Berlebihan, Dampaknya Menakutkan!
JAKARTA, iNews.id - Ada banyak dampak terjadi jika mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula berlebihan. Bahkan, dampak tersebut berakibat pada kondisi kesehatan.
Gula merupakan jenis karbohidrat sederhana yang terdapat secara alami di beberapa makanan dan minuman. Gula juga merupakan zat aditif yang selalu ada dalam makanan dan minuman tertentu.
Mengonsumsi gula terlalu banyak dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti meningkatkan risiko kenaikan berat badan, diabetes, gigi berlubang, dan lainnya. Berikut ini adalah 4 alasan mengapa gula buruk untuk Anda, dilansir dari Medical News Today, Kamis (5/1/2023).
Kurang Nilai Gizi
Menambahkan gula pada makanan dan minuman secara signifikan meningkatkan kandungan kalori tanpa menambahkan manfaat nutrisi apa pun. Tubuh biasanya mencerna makanan dan minuman ini dengan cepat. Hal ini berarti gula bukan sumber energi yang baik.
Anda bisa mengonsumsi gula alami yang lebih baik. Ini hanya ada pada makanan tertentu. Salah satunya buah-buahan dan produk susu yang mengandung gula alami. Tubuh dapat mencerna makanan ini lebih lambat, menjadikannya sumber energi yang bertahan lama. Buah-buahan juga mengandung serat serta berbagai vitamin dan mineral.
Penambahan berat badan
Risiko signifikan mengonsumsi gula makanan berlebih adalah penambahan berat badan. Dalam kebanyakan kasus, makanan dan minuman manis mengandung kalori tinggi. Mengonsumsi terlalu banyak produk ini akan menyebabkan penambahan berat badan, bahkan dengan olahraga teratur. Ada bukti kuat yang menunjukkan, kelebihan gula adalah penyebab kenaikan berat badan.
Tubuh biasanya mencerna produk yang mengandung gula tambahan lebih cepat. Mereka tidak mengimbangi rasa lapar untuk waktu yang lama. Hal ini dapat menyebabkan makan lebih teratur sepanjang hari dan asupan kalori yang lebih besar secara keseluruhan. Ada juga beberapa bukti yang menunjukkan, gula dapat memengaruhi jalur biologis yang mengatur rasa lapar.
Leptin adalah hormon yang mengatur rasa lapar dengan menentukan berapa banyak energi yang dibutuhkan tubuh. Gangguan fungsi leptin dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas. Penting untuk dicatat, gula tidak menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas dengan sendirinya. Gula adalah salah satu dari beberapa penyebab. Kelebihan berat badan atau obesitas adalah hasil dari interaksi yang kompleks antara pola makan, aktivitas fisik, genetika, serta faktor sosial dan lingkungan. Namun, membatasi jumlah gula dalam makanan adalah salah satu cara paling sederhana untuk mencegah kenaikan berat badan.
Gigi berlubang
Mengonsumsi gula dapat merusak gigi, dan menyebabkan perkembangan gigi berlubang. Setelah mengonsumsi makanan yang mengandung gula tinggi, bakteri di mulut membentuk lapisan tipis plak di atas gigi. Bakteri ini bereaksi dengan gula yang ada dalam makanan dan minuman. Reaksi ini memicu pelepasan asam yang merusak gigi. Membatasi asupan makanan tinggi gula merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah gigi berlubang.
Penyakit jantung
Hasil studi selama 15 tahun menunjukkan, orang dengan banyak tambahan gula dalam makanannya secara signifikan lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung daripada orang dengan sedikit tambahan gula dalam makanannya. Peneliti mengatakan, minuman gula meningkatkan risiko penyakit jantung. Hal ini mungkin karena minuman manis ini memiliki tinggi kalori, tidak memengaruhi rasa lapar, dan memberikan energi yang tidak mencukupi.
Meskipun ada kaitan yang jelas, diperlukan lebih banyak penelitian untuk lebih memahami hubungan antara gula dan penyakit jantung. Gula memang tidak berbahaya. Namun, mengonsumsi sumber gula alami lebih baik untuk kesehatan daripada mengonsumsi gula tambahan. Memiliki kelebihan gula dalam makanan dapat menyebabkan berbagai kondisi, termasuk penyakit jantung, penambahan berat badan, dan diabetes. Untuk mengetahui gula tambahan dalam produk makanan, penting untuk membaca label pada kemasan produk.
Editor: Vien Dimyati