Terungkap, Ternyata Ramuan Jamu Indonesia Tercatat di Relief Candi Borobudur
1. Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversitas, yang memiliki sekira 33 ribu spesies tanaman yang berpotensi menjadi bahan obat tradisional atau jamu.
2. Tradisi minum jamu di Indonesia sudah ada sejak 1.300 masehi untuk menjaga kesehatan juga sebagai terapi pengobatan.
3. Indonesia memiliki berbagai ramuan jamu dari berbagai spesies tanaman obat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
4. Beberapa ramuan jamu Indonesia tercatat di beberapa relief candi dan kitab-kitab kuno, seperti Relief Candi Borobudur, Kitab Serat Chentini, Kitab Tibb, dan Buku Jampi.
Jamu zaman sekarang juga telah mengalami beberapa perkembangan yang sangat signifikan. Berikut perbandingan jamu Indonesia tempo dulu dengan masa kini:
Tempo dulu
1. Formulasi berbasis empiris (Sudah dipergunakan secara turun-temurun).
2. Dibuat secara manual melalui penggerusan dan perebusan.
3. Rasanya yang pahit dan tidak enak.
4. Dijual secara keliling atau jamu gendong dan warung kaki lima.
5. Bentuknya serbuk seduhan atau cairan.
6. Kemasan sederhana dan terkesan kuno.
7. Dikenal sebagai minuman orangtua.
Masa kini
1. Formula berbasis empiris dan atau penelitian.
2. Pengolahannya menggunakan teknologi.
3. Memiliki berbagai varian rasa.
4. Dapat diperoleh secara online bahkan saat ini sudah ada kafe jamu.
5. Bentuknya kapsul, tablet, pil, bahkan permen.
6. Dikemas dengan menarik dan kekinian.
7. Dikonsumsi oleh berbagai generasi.
Editor: Vien Dimyati