Viral Susu Beruang dan Air Kelapa untuk Covid-19, Ahli Gizi Ungkap Hal Penting Ini
JAKARTA, iNews.id - Selama masa pandemi Covid-19, ada banyak berbagai minuman dan makanan yang diklaim dapat menyembuhkan Covid-19. Bahkan, beberapa minuman yang sempat viral beberapa waktu lalu adalah susu beruang dan air kelapa hijau.
Alhasil kedua minuman ini menjadi banyak diburu di pasaran, bahkan dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab dengan menjual di atas harga pasaran.
Terkait dengan klaim tersebut Dokter Spesialis Gizi Klinis, dr. Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K menjelaskan, tidak ada satu pun produk yang super di dunia ini. Terkait dengan susu yang belum lama ini viral, dia mengimbau masyarakat untuk lebih cermat dengan melihat lagi kandungan yang ada dalam suatu produk. Sebab sejumlah produk dalam kemasan mencantumkan informasi kandungan pada wadahnya.
“Paling mudah lihat kandungan dari kemasannya dan bisa memilih produk yang lebih sehat kandungannya. Banyak produk juga yang diklaim bisa menyembuhkan Covid-19, nah ini kita perlu dilihat data-datanya apakah produk tersebut bisa menyembuhkan banyak penyakit, dan di cek juga apakah ada izin dari BPOM-nya,” kata dr. Yohan dalam Live Instagram Series Bersama Okezone dan Sindonews ‘Asupan Gizi yang Bantu Sembuh dari Covid-19', Kamis (15/7/2021).
Dalam kasus air kelapa hijau yang juga diklaim bisa menyembuhkan Covid-19, dr. Yohan mengatakan, air kelapa adalah pilihan yang sehat karena memiliki kalori yang rendah jika tidak ditambahkan apa pun.
Dalam air kelapa terdapat mineral, kalium, magnesium yang menyehatkan tubuh. Tapi perlu diperhatikan, pasien Covid-19 memiliki banyak faktor kesehatan yang harus dipertimbangkan.
“Misal pasien Covid-19 yang memiliki komorbid, nah kalau minum air kelapa ini bisa memengaruhi kondisi penyembuhan pasien tersebut. Kesembuhan tergantung dari banyak faktor," kata dr Yohan.
Jadi, lanjutnya, tidak bisa seseorang mengonsumsi banyak vitamin atau menggunakan produk yang diklaim bisa menyembuhkan Covid-19. "Jadi harus dicari produk yang ada data-datanya yang sudah diuji klinis dan mendapatkan izin edar dari BPOM,” tuturnya.
Editor: Vien Dimyati