Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 4 Minuman Bikin Kulit Cantik dan Glowing, Wanita Wajib Coba
Advertisement . Scroll to see content

Yuk Ketahui Apa Saja Jenis Pemanis Buatan Dalam Minuman Kekinian, Amankah?

Selasa, 27 September 2022 - 18:58:00 WIB
Yuk Ketahui Apa Saja Jenis Pemanis Buatan Dalam Minuman Kekinian, Amankah?
Mengenal jenis pemanis buatan dalam minuman kekinian (Foto: time out)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ada banyak minuman kekinian yang menawarkan berbagai pilihan rasa. Selain segar, rasanya juga lezat.

Baru-baru ini viral cuitan pengguna Twitter terkait pemanis berlebihan dalam salah satu varian minuman teh kekinian. Dia bahkan meluapkan rasa kecewanya itu dengan makian kasar karena rasa manis berlebihan pada minuman tersebut. 

Seperti diketahui, produk minuman kekinian kebanyakan memang menggunakan pemanis buatan. Namun, selama takarannya dalam masih batas wajar, minuman dengan pemanis buatan masih aman untuk kesehatan. 

Pemanis buatan merupakan pengganti gula yang dihasilkan melalui proses kimiawi. Pemanis buatan dinilai memiliki rasa manis yang lebih tinggi dibandingkan pemanis biasa atau gula.

Bicara mengenai hal tersebut, ternyata terdapat beberapa jenis pemanis buatan yang kerap digunakan pada produk minuman kekinian. Apa saja itu? Berikut ulasannya, dirangkum pada Selasa (27/9/2022).

1. Sukralosa

Apabila sering mengonsumsi minuman kemasan, seperti soda dan jus, Anda mungkin sering menemukan kandungan sukralosa. Sukralosa kerap menjadi pemanis buatan yang umum dicampurkan dalam makanan maupun minuman olahan pabrik. Konsumsi harian sukralosa yang ideal adalah sebanyak 5 mg/kg berat badan. Sukralosa merupakan pemanis yang sangat kuat, yakni sekitar 400-700 lebih manis dibandingkan gula pasir. Pemanis ini juga tak memiliki aftertaste pahit seperti pemanis-pemanis lainnya

2. Sakarin

Pemanis buatan ini sangat sering digunakan sebagai bahan pengganti gula dalam beragam jenis permen, minuman ringan, hingga makanan penutup. Sakarin tidak memengaruhi kalori atau karbohidrat dalam tubuh, karena tubuh tidak dapat mencernanya. Beberapa penelitian menyatakan, sakarin dapat digunakan sebagai pengganti gula biasa untuk mendukung turunnya berat badan karena dapat mengurangi asupan kalori.

Meski begitu, sakarin ternyata berbahaya bagi kesehatan. Sejumlah penelitian menyatakan, konsumsi sakarin dapat menimbulkan perubahan mikrobioma pada usus dan juga mengurangi jumlah bakteri baik pada usus yang memegang peran sentral dalam berbagai hal, mulai dari fungsi imunitas pada tubuh sampai kesehatan pencernaan. Hal ini berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, radang usus, hingga kanker kolorektal meskipun masih diperlukan penelitian lanjutan untuk membuktikannya. 

3. Acesulfame potassium

Pemanis buatan satu ini sangat stabil dalam temperatur tinggi dan mudah larut, sehingga kerap dipakai dalam banyak produk makanan maupun minuman. Batasan konsumsi harian yang disarankan untuk acesulfame potassium adalah 15 mg/kg berat badan.

4. Neotam

Bahan pemanis buatan ini banyak digunakan pada makanan dan minuman rendah kalori. Secara kimia, kandungannya hampir sama seperti aspartam, namun rasanya 40 kali lebih manis dari aspartam. Dibandingkan dengan gula rafinasi, tingkat kemanisan neotam mencapai 8.000 kali lebih tinggi. Neotam dapat dikonsumsi hingga 18mg/kg berat badan dalam sehari.

5. Aspartam

Aspartam adalah pemanis buatan yang terbuat dari gabungan dua asam amino, yaitu asam aspartat dan fenilalanin. Zat ini umum digunakan untuk menggantikan peran gula pada makanan dan minuman.  Aspartam memiliki tingkat rasa manis hingga 200 kali lipat dibandingkan dengan gula pasir biasa, namun memiliki jumlah kalori yang sama.

BPOM menyatakan asupan aspartam yang diperbolehkan adalah sebanyak 40 miligram per kilogram berat badan per hari. Jadi, apabila Anda memiliki berat 50 kilogram, maka jumlah pemanis yang dapat Anda konsumsi per hari adalah 2.000 miligram setiap harinya.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut