Investor dapat memperdagangkan ISEA-W sejak dicatatkan perdana, atau melaksanakan hak-waran di harga Rp224 per saham. Sesuai jadwal, periode exercise ISEA-W berlangsung pada 6 Januari-7 Juli 2025.
Terkait penggunaan dana, sebanyak 90 persen dari dana IPO akan digunakan untuk membeli bahan baku langsung. Sementara, 5 persen untuk biaya penjualan dan pemasaran, sementara 4,85 persen untuk perawatan dan utilitas, sedangkan sisanya adalah keperluan kantor.
Terakhir, Intra GolfLink Resorts (GOLF). Perusahaan ini merupakan usaha milik Darma Mangkuluhur Hutomo, putra sulung Tommy Soeharto dan Tata Cahyani. Perseroan berfokus pada kepemilikan dan pengelolaan lapangan golf.
Perseroan menawarkan sebanyak 3,10 miliar saham atau 15,02 persen dari total modal ditempatkan dan disetor dengan harga perdana Rp200 per saham. Dengan begitu, GOLF akan mengantongi dana segar sebesar Rp390 miliar.
Perihal penggunaan dana, sebesar 87,53 persen akan digunakan untuk melakukan setoran modal ke entitas anak New Kuta Golf (NKG). Secara rinci, sebesar 67,32 persen akan digunakan NKG sebagai belanja modal atau capital expenditure berupa pembangunan hotel bintang 6 ‘Luxury Boutique Hotel’ di Hole 15-The Cliff Hanger, Kawasan Pecatu Indah Resort, Jimbaran, Bali.
Lalu, sebesar 11,22 persen akan digunakan NKG untuk pembelian lahan seluas 11.332 meter persegi yang berada di depan Luxury Boutique Hotel sebagai sarana pendukung hotel tersebut. Sekitar 3,65 persen akan digunakan untuk membangun New Kuta Golf Villa beserta fasilitas pendukungnya yang berlokasi di Pecatu Indah Resort, Jimbaran, Bali.
Kemudian, sebesar 5,34 persen akan digunakan untuk modal kerja atau operational expenditure (opex), namun tidak terbatas pada biaya pemasaran, biaya perawatan lapangan, serta biaya operasional lain guna mendukung kegiatan usaha NKG.
Selanjutnya, sebesar 5,34 persen dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk setoran modal kepada entitas anak yaitu Sentul Golf Utama (SGU), yang akan digunakan SGU untuk biaya operasional namun tidak terbatas pada biaya pemasaran, biaya perawatan lapangan, serta biaya operasional lain guna mendukung kegiatan usaha SGU.
Sementara, sisanya akan digunakan untuk modal kerja, namun tidak terbatas pada biaya operasional namun tidak terbatas pada gaji karyawan, biaya perawatan dan utilitas, serta biaya untuk keperluan kantor guna mendukung kegiatan usaha perseroan.