2. Profit
Motif ekonomi provit ini merupakan motif ekonomi yang didasari oleh dorongan memperoleh keuntungan dari suatu usaha atau tindakan ekonomi.
Motif ekonomi profit ini tidak membicarakan tentang keuntungan berupa uang, tetapi juga berupa keuntungan lain seperti relasi sosial dan hal-hal fisik yang dapat menguntungkan seseorang atau kelompok.
Misalnya, seseorang menyewakan rumahnya untuk kos-kosan. Biaya sewa kos-kosan itu, dalam jangka waktu tertentu, akan menutup biaya pembangunan kos-kosan di masa lampau beserta pajaknya. Selain itu, biaya sewa yang terakumulasi juga masih menyisakan besaran uang tertentu sebagai profit bagi orang tersebut.
3. Kekuasaan
Motif ekonomi kekuasaan mendorong individu atau suatu kelompok tertentu untuk melakukan tindakan ekonomi demi mendapat kekuasaan tertentu. Kekuasaan dalam hal ini tidak selalu berhubungan dengan politik tetapi juga kuasa secara sosial.
Misalnya, seorang atasan memberikan oleh-oleh dari luar negeri kepada karyawan. Oleh-oleh tersebut bukan hanya hadiah, namun dapat menjadi tendensi bahwa tindakan ekonomi itu dibuat atasan tersebut untuk menguasai atau mendapatkan loyalitas bawahannya.
4. Organisasi
Motif organisasi adalah motif ekonomi yang terbentuk secara konsensus dalam suatu organisasi tertentu seperti perusahaan. Oleh karena itu motif organisasiini menjadi dorongan bagi organisasi untuk berkembang maupun memproduksi barang atau jasa dengan berkualitas.