Namun Kwon yang pernah menjanjikan kepada investor sesuatu yang sangat keren dan berguna, stablecoin yang terdesentralisasi, namun tanpa pendekatan baru dan canggih ini dijuluki Elizabeth Holmes-nya kripto oleh CoinDesk. Itu karena kegagalannya.
Adapun Elizabeth Holmes merupakan mantan CEO Theranos, yang memiliki ide membuat alat pendeteksi segala penyakit dengan menggunakan setetes darah. Dia mengaku telah memiliki paten alat tersebut dan gagasannya membuat banyak investor tertarik untuk memberikan pendanaan.
Daalm perjalanannya, Theranos berhasil menyandang stastus unicorn dan Holmes menjadi perempuan miliarder termuda di dunia versi Forbes pada 2014. Saat itu usiannya 30 tahun, dengan kekayaan sebesar 4,5 miliar dolar AS.
Namun investigasi yang dilakukan John Carreyrou mengungkap penipuan yang dilakukan Holmes. Pada 2016, regulator kesehatan AS melarang Holmes mengedarkan dan mengoperasikan layanan tes darahnya. Kemudian dia banyak digugat dan Theranos ditutup pada 2018. Awal tahun ini, dia diputus bersalah dan terancam hukuman 20 tahun penjara.
Menurut CoinDesk, Holmes dan Kwon memiliki kesamaan. Mereka sama-sama revolusioner di usia muda, namun melakukan penipuan kepada investor.
Kwon disebut hanya menjiplak proyek token kripto yang gagal. Pengamat pernah mengingatkannya, proyek Luna akan gagal dan akhirnya terbukti. Namun Kwon menolak kegagalan tersebut sebagai kesalahan yang tidak relevan dan tidak berdampak besar.
Kwon melanjutkan untuk mempertahankan inovasinya sehingga membuat nilai pasar LUNA menjadi sebesar 40 miliar dolar AS dan kapitalisasi pasar TerraUSD menjadi lebih dari 18 miliar dolar AS.
Dia juga berhasil mengumpulkan investasi dari Coinbase Ventures, Pantera Capital dan Jump Trading, sebuah perusahaan perdagangan ekuitas tradisional lama yang baru-baru ini terjun ke kripto. Namun yang terjadi selanjutnya tak terhindarkan. Banyak investor rugi besar dan menimbulkan gejolak pasar di dunia kripto.
5. Akan Dibui karena Tuduhan Penipuan
Pengadilan Korea Selatan (Korsel) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Do Kwon. Perintah penangkapan datang setelah berbulan-bulan penyelidikan, termasuk operasi pencarian dan penyitaan di kantor terkait dan pertukaran mata uang kripto lokal. Dia dituduh melakukan penipuan.
"Surat perintah penangkapan telah dikeluarkan untuk total enam orang, termasuk Do Kwon, yang saat ini tinggal di Singapura," kata Juru Bicara Kejaksaan Korea Selatan, dikutip dari CNN Business.