Secara detil, ADRO bakal melepas 99,99 persen saham AAI, dengan rentang harga terendah 2,45 miliar dolar AS dan maksimal 2,63 miliar dolar AS atau setara dengan Rp40,5 triliun (kurs Rp15.418). Harga penawaran menggunakan volume weighted average price atau harga rata-rata tertimbang AAI.
Dalam prospektus, ADRO berniat untuk melakukan ekspansi dan diversifikasi bisnis terhadap pilar non-pertambangna batubara. Hal ini, terang manajemen, akan menciptakan portfolio bisnis yang seimbang, dan perlindungan lebih baik bagi perseroan di seluruh fase siklus bisnis.
"Perseroan juga berkomitmen untuk memiliki sekitar 50 persen total pendapatan dari bisnis non-batu bara termal pada tahun 2030. Target ini akan dicapai dengan mengembangkan bisnis di bidang-bidang yang mendukung ekosistem hijau Indonesia,” kata manajemen.
Demi memuluskan transaksi ini, ADRO bakal mengajukan izin kepada investor dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 18 Oktober 2024.