Menurut Avolon yang berbasis di Dublin, VX4 dapat membawa empat penumpang dan seorang pilot melintasi 100 mil dengan kecepatan hingga 200 mil per jam.
Selain kemitraan eVTOL, Avolon dan AirAsia juga akan bekerja sama untuk mengejar sertifikasi lokal, melakukan penelitian tentang peluang pasar potensial dan persyaratan infrastruktur layanan mobilitas udara tak berawak di seluruh wilayah. AirAsia juga akan memanfaatkan superapp perjalanan dan gaya hidup untuk membantu mendukung dan membangun platform berbagi perjalanan eVTOL dengan Avolon.
AirAsia beralih ke bisnis digital di tengah meningkatnya kerugian karena pembatasan perjalanan akibat pandemi Covid-19, yang menyebabkan trafik penumpang dan kargo menyusut. Kondisi AirAsia telah berada di zona merah selama tiga tahun terakhir, dengan rekor kerugian bersih sebesar 1,4 miliar dolar AS pada 2020.
Fernandes dan Kamarudin mengambil alih AirAsia pada 2001 untuk membangun maskapai berbiaya rendah yang akan membuat perjalanan udara terjangkau. Mereka keluar dari peringkat daftar 50 Orang Terkaya Malaysia tahun lalu.