Keputusan itu merupakan tindak lanjut dari intensi yang disampaikan pemerintah Indonesia sejak Juli 2023. Airlangga mengatakan, proses ini memakan waktu 7 bulan dan dipandang salah satu yang tercepat.
“Proses sampai aksesi itu selama 7 bulan dianggap salah satu yang tercepat dalam proses yang ada di OECD. Dan ini merupakan negara Asia Tenggara pertama yang mulai masuk dalam proses aksesi OECD,” katanya.
Sementara itu, dalam sesi diskusi aksesi Indonesia dan Kepala Perwakilan Negara Anggota OECD yang digelar Rabu malam tadi, pemerintah melalui Kemenko Perekonomian juga memaparkan ekonomi Indonesia dengan pertumbuhan di level 5,05 persen,
Tingkat pertumbuhan itu, kata dia, membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang stabil di Asia Tenggara dan penting menjadi keanggotan OECD.
“Ini akan melanjutkan proses reform struktural dan juga kebijakan dan regulasi dengan referensi yang banyak dan yang baik yang dimiliki OECD,” ucap Airlangga.
Tentunya, Indonesia melengkapi enam negara lain yang mendaftar di OECD. Ada nama Argentina, Brazil, Bulgaria, Kroasia, Peru dan Rumania. Indonesia adalah negara ketiga setelah Jepang dan Korea.
“Indonesia sudah jadi key partner sejak 2007 dan Indonesia menjadi sedikit negara yang meski belum jadi anggota OECD, tapi sudah buka kantor di Indonesia sehingga sejak 2015,” tuturnya