"Indonesia akan meningkatkan pembelian barang-barang modal dari Amerika," tutur dia.
Airlangga menambahkan, Indonesia juga berkomitmen memfasilitasi perusahaan-perusahaan AS yang beroperasi di Indonesia, termasuk mempertimbangkan perizinan dan insentif yang dapat diberikan. Selain itu, kerja sama terkait mineral strategis atau critical mineral juga ditawarkan, serta upaya mempermudah prosedur impor untuk produk-produk Amerika, termasuk produk kualitas kultura.
"Kemudian seperti dalam kerja sama antarnegara di sektor investasi, Indonesia mendorong agar investasi dilakukan secara business to business," tutur Airlangga
Lebih lanjut, kata dia, Indonesia menekankan pentingnya penguatan kerja sama di sektor pengembangan sumber daya manusia (SDM), termasuk pendidikan, sains, teknologi, engineering, matematika, ekonomi digital, serta jasa keuangan (financial services) yang diharapkan dapat lebih menguntungkan AS.
Poin krusial lainnya yang diangkat Indonesia adalah penerapan tarif yang lebih kompetitif dibandingkan negara-negara pesaing. Airlangga menyoroti produk ekspor utama Indonesia seperti garmen, alas kaki, tekstil, furnitur, dan udang saat ini dikenakan tarif yang lebih tinggi dibandingkan beberapa negara pesaing di ASEAN maupun Asia.