Perbaikan dan pembangunan 10 bandar udara (bandara) menjadi faktor utama AP I mencatatkan utang sebesar Rp28 triliun. Pinjaman tersebut berasal dari kredit sindikasi perbankan dan obligasi.
Adapun total utang Perseroan hingga November 2021 mencapai Rp32,7 triliun. Jumlah itu terdiri dari sindikasi perbankan dan obligasi sebesar Rp28 triliun dan kewajiban yang harus dibayarkan kepada karyawan dan supplier senilai Rp4,7 triliun.
"Jadi, pengembangan kita sama sekali tidak melalui bantuan pemerintah, tapi benar-benar melalui internal dan eksternal melalui sindikasi perbankan dan obligasi," ucapnya.