Jika BRICS Pay berhasil, dolar AS mungkin tidak lagi menjadi mata uang utama dalam sistem multipolar dunia. Ini dapat mengubah keseimbangan kekuatan ekonomi dan geopolitik global.
Tantangan yang dihadapi BRICS Pay
Meskipun BRICS Pay memiliki potensi yang sangat besar, namun juga harus menghadapi berbagai tantangan yang harus diatasi maupun diberantas agar berhasil.
1. Kendala Regulasi dan Hukum
Salah satu masalah terbesar yang dihadapi BRICS Pay adalah menemukan landasan hukum dan regulasi yang rumit yang dimiliki oleh masing-masing negara anggota BRICS. Memastikan kepatuhan terhadap regulasi ini sangat penting untuk menghindari masalah hukum dan memastikan sistem pembayaran berjalan lancar.
2. Interoperabilitas dengan Sistem Keuangan Global
BRICS Pay harus dapat berkolaborasi dengan sistem keuangan dan jaringan pembayaran global agar dapat diterima secara luas. Ini berarti pengembangan protokol dan API yang memungkinkan integrasi yang lancar dengan sistem yang ada. Kesesuaian dengan standar keuangan global juga sangat penting untuk keberhasilannya
3. Keamanan dan Pencegahan Penipuan
Sistem pembayaran apa pun harus memperhatikan keamanan, dan BRICS Pay tidak terkecuali. Untuk mencegah penipuan, serangan siber, dan akses tidak sah, platform harus dirancang dengan langkah-langkah keamanan yang kuat.
4. Penyesuaian untuk Pengalaman Pengguna
Sistem BRICS Pay harus menawarkan pengalaman pengguna yang mudah digunakan dan ramah pengguna yang mendorong adopsi oleh pengusaha dan konsumen. Ini termasuk desain antarmuka yang mudah digunakan, petunjuk penggunaan yang jelas, dan dukungan untuk pengguna yang mengalami masalah.
*Penulis adalah mahasiswa Ilmu sosial dan Ilmu Politik Jurusan Hubungan Internasional Universitas Brawijaya