APBN Surplus Rp132,2 Triliun per Mei 2022, Sri Mulyani: Kondisi Fiskal Indonesia Luar Biasa

Anggie Ariesta
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (Foto: dok iNews)

Penerimaan pajak mencapai Rp705,82 triliun (55,8 persen). Terdiri dari PPh non migas mencapai Rp418,7 triliun, PPN dan PPnBM Rp 247,82 triliun, PBB dan pajak lainnya Rp3,26 triliun dan PPh Migas Rp 36,04 triliun.

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp224,1 triliun (66,8 persen). Besarnya PNBP ditopang oleh penerimaan dari sektor komoditas. Kepabeanan dan cukai mencapai Rp140,3 triliun (57,3 persen).

Pembiayaan utang turun drastis, yaitu 72,5 persen dibandingkan periode yang sama 2021. SBN neto mencapai Rp75,3 triliun atau 7,6 persen dari total Rp991,3 triliun. Sedangkan pinjaman mencapai Rp15,7 triliun.

Menurut Menkeu, surplus APBN tersebut juga kembali berdampak pada penurunan pembiayaan utang. Hingga Mei 2022, pembiayaan utang baru senilai Rp83,3 triliun, sedangkan pada periode yang sama 2021 mencapai Rp310,4 triliun.

"Dari situasi Mei yang masih surplus, kita nanti berharap pada akhir tahun defisitnya tidak akan sebesar Rp868 triliun dan bisa diturunkan secara cukup signifikan. Ini menggambarkan kesehatan APBN akan kita pulihkan," ujar Sri Mulyani.

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Buletin
5 jam lalu

Menkeu Purbaya Tolak Family Office Pakai Dana APBN

Nasional
12 jam lalu

Setoran PNBP Turun Nyaris 20 Persen, Ini Penyebabnya

Nasional
49 menit lalu

Apa Itu Family Office yang Pernah Diusulkan Luhut tapi Ditolak Purbaya Pakai APBN?

Nasional
14 jam lalu

Purbaya Lapor APBN Defisit Rp371,5 Triliun di September 2025

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal