Menurutnya, keberadaan unsur journey inilah yang menjadi kekuatan mall dan pusat perbelanjaan jika dibandingkan marketplace online. Dia menambahkan, journey yang menyenangkan itu harus dimulai dari saat pengunjung masuk sampai meninggalkan area parkir mal atau pusat perbelanjaan.
"Di mal itu pengunjung melakukan shopping, bukan sekadar buying things. Aktivitas shopping itu harus dirancang agar memberikan pengalaman yang menyenangkan.” ucapnya.
Alphonzus menuturkan, seringkali area parkir jadi sumber munculnya ketidaknyamanan pengunjung akibat ketidakpraktisan transaksi parkir, kesulitan mencari parking bay yang tersedia, sampai antrean kendaraan yang panjang saat masuk dan keluar area parkir.