Menurut dia, dalam tiga tahun mendatang, METI akan fokus pendorong pelaksanaan 8 program kerja yang terbagi dalam lingkup yakni organisasi, dukungan regulasi dan kebijakan, peningkatan kapasitas dan sosialisasi energi terbarukan.
Selain itu, promosi investasi energi terbarukan, peningkatan pemanfaatan transportasi ramah lingkungan, serta promosi teknologi energi terbarukan.
Memahami tantangan melaksanakan 8 program kerja METI, Wiluyo berkomitmen menggandeng dengan berbagai pihak, terutama dengan Asosiasi-asosiasi Energi Terbarukan, asosiasi- asosiasi lain yang mendukung pengembangan energi terbarukan.
“Pemanfaatan energi terbarukan ini akan membantu pencapaian target Nationally Determined Contribution (NDC). Saat ini, banyak potensi EBT yang belum dimanfaatkan,” ungkap Wiluyo.
Wakil Ketua DPR RI yang sekaligus Pendiri METI, Rachmat Gobel, menjelaskan peran aktif METI dalam menggaungkan EBT di Indonesia sudah dilakukan sejak 2012 silam. Ia melihat, saat ini Indonesia semakin serius dalam mengembangkan EBT dengan komitmen Presiden RI Joko Widodo yang berkomitmen dalam transisi energi.