“Apapun caranya untuk membuat optimum value pemegang saham untuk memastikan transparansi lebih baik, pasti semua kita eksplor,” ungkap Arsjad.
Meski demikian, Arsjad mengungkapkan sejatinya pertimbangan Indika Energy untuk membawa anak usaha melantai di BEI yaitu transparansi kinerja ke publik dan peningkatan kinerja perusahaan. Bukan lantaran sedang membutuhkan pendanaan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur dan Group Chief Financial Officer, Retina Rosabai, mengatakan hingga saat ini kondisi keuangan Kideco masih aman.
Sehingga, bukan hal yang mendesak untuk segera IPO meskipun hingga kini Kideco merupakan anak usaha yang sangat berkontribusi pada pendapatan Indika Energy secara keseluruhan.
Seperti diketahui, Kideco baru saja mendapat perpanjangan kontrak tambang setelah beralih status menjadi izin usaha pertambangan khususu (IUPK) dari Kementerian ESDM sepanjang 20 tahun atau sampai 2033 mendatang. Lewat peralihan status itu, INDY menargetkan produksi batu bara dari Kideco dapat mencapai 31 juta ton tahun ini.