Menlu AS mengungkapkan, AS juga menargetkan beberapa elit Rusia dan anggota keluarga mereka, dengan memblokir rekening dan membekukan properti. Sanksi tersebut dijatuhkan kepada 17 anggota dewan PJSC Sovcombank.
Selain itu, Volga Group juga masuk dalam daftar sanksi terbaru AS karena telah beroperasi di sektor jasa keuangan ekonomi Federasi Rusia. Akibatnya, Gennady Nikolayevich Timchenko, pemilik Volga Group, bersama istrinya, Elena Petrovna Timchenko, dan putrinya, Natalya Browning, juga mendapat sanksi AS. Kerabat Timchenko, yakni Ksenia Gennadevna Frank, anggota dewan Transoil dan pasangannya Gleb Sergeevich Frank, juga masuk dalam daftar sanksi terbaru AS.
Antony J Blinken mengungkapkan, pemerintah AS juga menjatuhkan sanksi terhadap beberapa entitas pertahanan Rusia. Komponen penting dari sanksi tersebut adalah menghukum entitas pertahanan Rusia yang merupakan bagian dari basis industri pertahanan Rusia yang memproduksi senjata yang telah digunakan dalam perang agresi Rusia.
"Dengan memutus lusinan perusahaan pertahanan Rusia dari sistem keuangan AS, sanksi hari ini akan memiliki efek yang dalam dan tahan lama pada basis industri pertahanan Rusia. Kami menargetkan, dan akan terus menargetkan, pemasok upaya perang Rusia dan, pada gilirannya, rantai pasokan mereka," ujar Antony J Blinken.
Dia menambahkan, AS bersama mitra dan sekutu, akan terus memperketat sanksi yang bertujuan menyerang jantung kemampuan Rusia selama negara itu melakukan agresi terhadap Ukraina.
"Kami akan terus menjatuhkan sanksi sampai Presiden Vladimir Putin mengakhiri perang tak beralasan melawan Ukraina ini. Kami menyerukan kepada mereka yang paling dekat dengan Putin untuk menghentikan dan secara terbuka mengutuk perang berdarah dingin ini, yang telah menyebabkan kematian ratusan warga sipil, termasuk anak-anak, dan bencana kemanusiaan terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua," ungkap Antony J Blinken.