JAKARTA, iNews.id - PT Astra International Tbk (ASII) membukukan laba bersih Rp15,85 triliun hingga semester I 2024. Angka ini terkoreksi 9,12 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp17,44 triliun.
Sementara, laba bersih grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Medikaloka Hermina Tbk mencapai Rp16,7 triliun, 4 persen lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar tersebut, maka laba bersih grup menurun 9 persen menjadi Rp15,9 triliun.
“Pelemahan kinerja ini terutama merefleksikan penurunan kinerja dari bisnis alat berat dan pertambangan grup,” ucap Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro dalam keterangannya, Selasa (30/7/2024).
Laba bersih divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi ASII menurun 15 persen menjadi Rp5,8 triliun, terutama disebabkan penurunan kontribusi dari bisnis pertambangan dan alat berat, seiring dengan penurunan harga batu bara.
Selanjutnya, laba bersih divisi otomotif perseroan menurun 3 persen menjadi Rp5,5 triliun. Hal itu mencerminkan volume penjualan yang lebih rendah di pasar otomotif yang melemah. Secara rinci, penjualan mobil ASII menurun 17 persen menjadi 232.000 unit, sehingga pangsa pasar meningkat dari 55 persen menjadi 57 persen.
Kemudian, laba bersih divisi jasa keuangan ASII meningkat 8 persen menjadi Rp4,1 triliun pada semester I 2024 dibandingkan dengan semester pertama 2023, yang disebabkan peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dengan portofolio pembiayaan yang meningkat.
Divisi agribisnis mencatatkan kenaikan 36 persen menjadi Rp399 miliar, terutama disebabkan peningkatan harga minyak kelapa sawit (CPO), serta peningkatan volume penjualan CPO dan produk turunannya.
Sedangkan, divisi infrastruktur dan logistik melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 24 persen menjadi Rp620 miliar, yang disebabkan oleh peningkatan kinerja bisnis logistik dan jalan tol.