Lalu, divisi teknologi informasi, PT Astra Graphia Tbk (ASGR) yang 76,9 persen sahamnya dimiliki perseroan, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 24 persen menjadi Rp63 miliar. Divisi properti ASII melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 38 persen menjadi Rp94 miliar.
“Kinerja grup pada semester pertama tahun 2024 turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terutama merefleksikan penurunan kinerja dari bisnis alat berat dan pertambangan akibat harga batu bara yang lebih rendah,” kata dia.
Pendapatan bersih konsolidasian grup pada semester I 2024 mencapai Rp160 triliun, turun 1 persen dibandingkan semester pertama tahun 2023. Sementara, nilai aset bersih per saham pada 30 Juni 2024 stabil sebesar Rp4.923.
Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan grup, mencapai Rp8,1 triliun pada 30 Juni 2024, dibandingkan Rp29 miliar pada akhir tahun 2023, terutama karena arus kas operasional yang positif di berbagai bisnis grup.
Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan grup mencapai Rp58,1 triliun pada 30 Juni 2024, dibandingkan Rp52,2 triliun pada akhir 2023.
Djony menyebut, terlepas dari tantangan-tantangan ini, dengan bisnis yang terdiversifikasi, ASII memperkirakan kinerja untuk sisa tahun ini akan tetap resilien.
“Grup tetap optimistis terhadap pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan kemampuan kami untuk mempertahankan posisi terdepan pada berbagai portofolio bisnis kami,” ucapnya.