B20 Summit 2022: Hyundai Motor Group Tegas Sikapi Perubahan Iklim dan Kemiskinan Energi

Rizqa Leony Putri
Executive Chair Hyundai Motor Group (HMIG) Euisun Chung menyampaikan pidatonya dalam perhelatan B20 Summit 2022. (Foto: dok Hyundai)

Perwakilan pemerintah dan pelaku bisnis, lanjut Chung, harus memainkan perannya dan mendorong perubahan di tingkat global. Bersama-sama, kita dapat mengatur kondisi untuk mempercepat pengadopsian dari solusi-solusi yang ramah lingkungan. “Hyundai Motor Group akan terus membuat langkah yang tepat untuk masa depan yang tepat bagi semua orang,” katanya.

Executive Chair Hyundai Motor Group (HMIG) Euisun Chung. (Foto: dok Hyundai)

Setelah pidato dari Executive Chair Chung, diskusi panel berlangsung yang membahas topik mengenai energi, sumber daya alam dan sektor keuangan, dengan para pemimpin bisnis global bertukar pendapat tentang 'sustainable financial expansion for infrastructure, climate and energy security.’

Hyundai Motor Group Mencari Solusi Karbon Netral untuk Generasi Mendatang, Lingkungan dan Masyarakat

Hyundai Motor Group melakukan berbagai kegiatan sosial untuk pengelolaan yang bertanggung jawab dalam mencapai netralitas karbon serta keberlanjutan untuk generasi mendatang, lingkungan, dan masyarakat global.

Perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Hyundai Motor Group, Hyundai Motor dan Kia, berencana untuk mencapai emisi net-zero di seluruh rantai nilai, termasuk pasokan, produksi, logistik, dan pembuangan serta pada tahap penggunaan mobil, melalui pengurangan dan 
penyeimbangan karbon.

Untuk tujuan ini, Hyundai Motor dan Kia hanya akan menjual kendaraan listrik tanpa emisi karbon pada 2040 di pasar-pasar penting, dimulai dengan negara Eropa pada 2035. Selain itu, empat perusahaan Hyundai Motor Group, termasuk Hyundai Motor dan Kia, tahun ini bergabung dengan RE100.

RE100 adalah inisiatif global untuk menyatukan berbagai bisnis paling berpengaruh di dunia yang berkomitmen pada 100 persen listrik terbarukan. Hyundai Motor Group menargetkan 100 persen dari permintaan listrik globalnya akan digantikan oleh energi terbarukan pada 2045.

Upaya besar-besaran sudah dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti pengurangan karbon dari proses manufaktur, dengan meningkatkan penggunaan energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin.

Perusahaan-perusahan di bawah naungan Hyundai Motor Group secara aktif memperkenalkan sistem pembangkit listrik tenaga surya ke fasilitas produksi domestik dan luar negeri, sementara berbagai teknologi baru, seperti peningkatan kualitas carbon capture dan daur ulang karbon, diterapkan untuk mengurangi emisi karbon.

Metode rendah karbon yang ramah lingkungan untuk mencapai RE100 juga diterapkan pada Metaplant yang dimiliki Hyundai Motor Group di Georgia, Amerika Serikat, di mana telah dilakukan peletakan batu pertama di bulan Oktober. Fasilitas ini dirancang untuk menghasilkan listrik melalui panel surya yang dipasang di atap dan menerapkannya melalui Energy Storage System (ESS).

Editor : Rizqa Leony Putri
Artikel Terkait
Bisnis
4 bulan lalu

Komitmen Tumbuh Berkelanjutan, Pertamina Raih Penghargaan ESG 2025

Bisnis
1 tahun lalu

Hyundai Ajukan Rencana IPO di India, Incar Dana hingga 3 Miliar Dolar AS

Internasional
2 tahun lalu

Kim Jong Un Benci Korea Selatan, kok Dikawal Pakai Mobil Hyundai?

Niaga
2 tahun lalu

30 Juta Baterai Sel Diproduksi Awal 2024 di Karawang, Jokowi: Itu Terbesar di Asia Tenggara

Bisnis
2 tahun lalu

Transisi Energi di Asia Tenggara Butuh Dana Rp450.000 Triliun, untuk Apa Saja?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal