Adapun Presiden Jokowi dalam arahannya menekankan agar kebutuhan kedelai di Indonesia tidak bergantung pada impor. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) diminta untuk meningkatkan produksi kedelai dalam negeri.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah menanam bibit varietas unggul, dan bila diperlukan menggunakan bibit produk rekayasa genetik (genetically modified organism/GMO). Dengan menggunakan bibit GMO diharapkan produksi kedelai per hektare dapat meningkat dari 1,6 sampai 2 ton per hektare menjadi sekitar 3,5 sampai 4 ton per hektare.
Untuk mendorong peningkatan produksi kedelai, pemerintah melalui Kementan tengah menyiapkan perluasan lahan tanam kedelai dengan mengejar target hingga 600.000 hektare produksi secara bertahap. Salah satunya melalui optimalisasi lahan di Konawe, provinsi Sulawesi Tenggara, sekitar 30.000 hektare.
Untuk meningkatkan daya saing produksi kedelai dalam negeri, Arief menekankan perlunya pemberlakuan kebijakan tarif impor kedelai yang besarannya akan ditentukan segera.