Bambang menjelaskan, stok beras yang ada pada tahun ini relatif cukup rendah, yang pada bulan Desember 2022 stok Bulog hanya berada di 399.000 ton. Jumlah tersebut dikatakan rendah sebab musim paceklik akan berlanjut hingga awal tahun 2023, karena panen raya baru akan terjadi pada bulan Maret 2023.
"Sudah disetujui oleh Mensesneg, untuk menetapkan cadangan beras pemerintah yang kita berharap 31 Desember sudah keluar regulasinya sehingga bisa menjadi acuan Bulog untuk perencanaan tahun 2023 sehingga saat panen raya tidak ada alasan lagi tidak menyerap," ucapnya.
"Agar kejadian tahun ini bisa menjadi pelajaran yang baik, untuk perbaikan yang mendasar di tahun 2023, dan agar Indonesia bisa keluar dari tekanan global yang diprediksi masih runyam," sambungnya.