JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama PT Pelita Air Service (PAS) Albert Burhan ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan pesawat Garuda Indonesia tahun 2011-2012 oleh penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung). Padahal, proses tengah dalam proses membuka rute penerbangan berjadwal tahun ini.
Adapun pembukaan rute penerbangan domestik berjadwal itu dilakukan setelah maskapai penerbangan di bawah PT Pertamina (Persero) mengantongi izin penerbangan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada akhir tahun lalu.
Dengan status Albert Burhan sebagai tersangka, bagaimana nasib Pelita Air Service ke depan?
Komisaris Utama PAS Michael Umbas mengatakan, dewan direksi dan komisaris perusahaan akan mendorong kelangsungan dan kelancaran bisnis perusahaan. Setelah Albert ditetapkan sebagai tersangka, pemegang saham menetapkan Direktur Keuangan dan Umum Muhammad S Fauzani sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirut PAS.
Penunjukan tersebut untuk menjalankan kelangsungan bisnis PAS dan aksi korporasi yang sudah ditetapkan manajemen tahun ini. Kendati demikian, Michael belum merinci progress pembukaan rute penerbangan berjadwal pada 2022.