"Informasi bagus adalah untuk ExxonMobil yang tadinya cuma diperkirakan kurang lebih sekitar 100.000 barrel per day. Kemudian kami masuk di bulan Agustus itu sudah mencapai 140.000 barrel per day. Hari ini dia sudah mencapai 163.000 barrel per day karena dia intervensi pakai teknologi dengan tata kelola yang baik," kata dia.
Untuk itu, eks Menteri Investasi itu berharap teknologi itu bisa dimanfaatkan perusahaan migas Tanah Air untuk menggenjot produksi.
"Mungkin model ini salah satu alternatif yang akan kita pakai untuk mendorong KKKS lain dalam rangka mendorong untuk meningkatkan produktivitasnya," tutur Bahlil.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Bahlil mengaku bahwa peningkatan lifting migas ini merupakan salah satu mandat dari Presiden Prabowo Subianto kepada dirinya.
Sebab, produksi minyak saat ini hanya 600.000 barel per hari. Padahal konsumsinya mencapai 1,6 juta barel per hari sehingga Indonesia terpaksa mengimpor 1 juta barel per hari.
"Perintah Bapak Presiden Prabowo adalah memaksimalkan semua potensi yang kita miliki untuk meningkatkan lifting agar mengurangi impor. Itu perintahnya," ungkapnya.