JAKARTA, iNews.id - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, smelter tembaga Freeport di Gresik akan menjadi salah satu yang terbesar di dunia dengan nilai investasi mencapai 3 miliar dolar AS. Pembangunan smelter ini akan selesai tahun ini.
Smelter ini memiliki kapasitas konsentrat mencapai 1,7 juta ton. Namun jumlah itu di luar eksisting yang saat ini mencapai 800.000.
"Sekarang progresnya sudah mencapai 5 persen lebih, besok seharusnya saya ke Gresik, tapi karena ada hal lain jadi kami tunda dulu. Itu salah satu tembaga smelter terbesar di dunia, investasi 3 miliar dolar AS kurang lebih,” kata dia di Jakarta, Kamis (16/2/2023).
Dia menuturkan, alasan pembangunan smelter tembaga Freeport Indonesia di Gresik, pembiayaannya dikuasai perusahaan asing karena tidak banyak pengusaha Indonesia yang memiliki smelter.
"IUP itu izin pertambangan sebagian besar punya orang Indonesia. Tapi untuk smelter sedikit yang punya Indonesia. Karena pertama memang perbankan kita yang belum terlalu penuh bersungguh-sungguh membiayai pembangunan smelter,” tuturnya.
Alasan lainnya karena banknya itu bank asing dan memiliki teknologi yang dibutuhkan.
"Artinya, mereka bangun smelter di Indonesia dan yang mengambil bahan baku adalah orang asing, sehingga terjadi kolaborasi," ucapnya.