Kemudian secara luas digitalisasi ini juga dapat merangkul sektor UMKM. "Karena kami memiliki beberapa program seperti Kredit Mesra, bahkan untuk plafond yang lebih tinggi itu ada KUR. Jadi memang ruang lingkupnya sangat luas," ujar Lina.
Dia mengungkapkan, pemahaman terkait desa digital harus dilakukan pada dua sisi, yaitu perangkat desa dan masyarakat. Oleh karena itu, salah satu solusi dari tantangan itu adalah perlunya sosialisasi dan informasi yang komprehensif pada masyarakat, untuk memudahkan pelaksanaan desa digital.
"Sebab apabila masyarakat tidak memanfaatkan, digitalisasi akan menjadi tidak efektif. Oleh karena itu, dalam waktu dekat kami dan pemerintah akan memberikan pelatihan kepada aparatur desa dan masyarakat pada Oktober mendatang di Desa Wanajaya ini," tutur Lina.
Kerja sama dengan pemerintah daerah mesti dibangun, karena selain sebagai pemegang saham, pemerintah juga lebih mengetahui prioritas yang akan diselaraskan dengan program BJB.
"Pemerintah lebih tahu potensi mana yang prioritas, lalu dari sisi anggaran juga lebih transparan. Pada prinsipnya, tantangan dalam program ini adalah memberikan sosialisasi dan mengubah perilaku masyarakat ke arah digital," ungkap Lina.