Sebelumnya, Bank Mandiri telah mengumumkan rencana buyback saham senilai Rp1,17 triliun sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dana buyback akan bersumber dari kas internal perseroan dan dapat dilakukan secara bertahap maupun sekaligus dalam jangka waktu maksimal 12 bulan setelah mendapat persetujuan RUPS.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Bank Mandiri menjelaskan bahwa aksi tersebut bertujuan meningkatkan kepercayaan investor terhadap nilai jangka panjang saham BMRI sekaligus mencerminkan optimisme terhadap prospek bisnis perusahaan.
Selain buyback, RUPST juga menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp43,5 triliun atau setara 78 persen dari laba bersih tahun buku 2024 yang mencapai Rp55,78 triliun.
Besaran tersebut naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 60 persen atau Rp33,03 triliun. Dengan demikian, dividen Bank Mandiri tahun buku 2024 setara Rp466,18 per saham, menjadikannya salah satu rasio pembagian dividen tertinggi di sektor perbankan nasional.
Nafan menilai prospek saham BMRI tetap cerah seiring dengan kondisi makroekonomi yang mendukung. Penurunan suku bunga acuan diperkirakan akan mendorong pertumbuhan kredit dari level satu digit menjadi dua digit dalam waktu dekat.