"Pemerintah menyatakan niatnya dengan jelas untuk mempertahankan sistem multi-mata uang berdasarkan penggunaan ganda dolar AS dan dolar Zimbabwe. Untuk menghilangkan spekulasi dan arbitrase berdasarkan masalah ini, pemerintah telah memutuskan untuk memasukkan sistem multi-mata uang dan penggunaan dolar AS yang berkelanjutan ke dalam undang-undang untuk jangka waktu lima tahun," tuturnya.
Sementara itu, di antara langkah-langkah lain yang diumumkan oleh bank sentral adalah peningkatan suku bunga deposito menjadi 40 persen dari 12,5 persen dan pengenalan koin emas untuk memberikan alternatif penyimpan nilai. Koin-koin itu, yang akan dicetak oleh Fidelity Gold Refinery Ltd. milik negara akan dijual ke publik melalui perbankan.
Upaya sebelumnya untuk menghentikan keruntuhan mata uang termasuk larangan 10 hari pinjaman bank, pembatasan perdagangan di Bursa Efek Zimbabwe, memungkinkan perusahaan untuk membayar pajak di unit lokal dan memperkenalkan tingkat antarbank baru, di mana sebagian besar perdagangan akan berlangsung.
Ekonom di Oxford Economics Jee-A van der Linde memprediksi, kanaikan suku bunga tidak akan mampu mengekang tingkat inflasi di Zimbabwe.
"Situasi ekonomi saat ini menciptakan lingkungan bisnis yang sangat menantang dan kondisi kehidupan diperkirakan akan memburuk dalam waktu dekat," ucapnya.