HARARE, iNews.id - Bank sentral Zimbabwe menaikkan suku bunga paling agresif di dunia. Pemerintah negara itu juga secara resmi memperkenalkan kembali dolar AS sebagai mata uang legal untuk mengendalikan lonjakan inflasi dan menstabilkan nilai tukar.
Gubernur Bank Sentral Zimbabawe John Mangudya mengatakan, komite kebijakan moneter Zimbabwe menaikkan suku bunga lebih dari dua kali lipat menjadi 200 persen dari sebelumnya 80 persen. Itu membawa peningkatan kumulatif tahun ini menjadi 14.000 basis poin, terbesar secara global.
"Komite kebijakan moneter sangat prihatin dengan kenaikan inflasi baru-baru ini. Komite mencatat peningkatan inflasi merusak permintaan dan kepercayaan konsumen dan jika tidak dikendalikan, itu akan membalikkan keuntungan ekonomi yang signifikan yang dicapai selama dua tahun terakhir," kata Mangudya, dikutip dari Bloomberg, Selasa (28/6/2022).
Tingkat inflasi tahunan Zimbabwe melonjak menjadi 192 persen pada Juni, level tertinggi dalam lebih dari setahun karena harga makanan naik lebih dari tiga kali lipat. Kenaikan harga didorong depresiasi tajam dolar Zimbabwe, yang telah kehilangan lebih dari dua pertiga nilainya terhadap dolar AS tahun ini dan merupakan mata uang dengan kinerja terburuk di Afrika.
Menteri Keuangan Zimbabwe Mthuli Ncube mengatakan, pemerintahuntuk kedua kalinya dalam lebih dari satu dekade melegalkan penggunaan dolar AS.