Meski begitu, Bankman-Fried mengaku FTX ikut terdampak dari anjloknya pasar kripto. Dia menyebut, FTX turut mengalami penurunan aset digital imbas penurunan nilai kripto.
“Saya tidak berpikir kita kebal dari itu. Tapi kami melakukan banyak pekerjaan untuk bertumbuh selama setahun terakhir dan kami memiliki platform yang kurang berat, ritel-ritel cenderung lebih bergantung pada sentimen pasar," kata dia.
Sebagian besar volume FTX berasal dari perdagangan pelanggan setidaknya 100.000 dolar AS per hari. Bankman-Fried menyebut transaksi tersebut meliputi perusahaan perdagangan dengan kuantitas kecil hingga kantor keluarga dan pedagang harian. Demografi FTX kurang sensitif terhadap harga dan bertahan relatif baik di tengah penurunan pasar kripto.
Menurut data CNBC International, pertukaran mata uang kripto menghasilkan pendapatan sekitar 1 miliar dolar AS pada tahun lalu. Bankman-Fried mengkonfirmasi angka-angka tersebut berada di atas rata-rata dan tahun ini menurutnya akan menyentuh angka serupa tahun lalu, tergantung dari seberapa parah perlambatan pasar.
“Kami selalu mencoba untuk tumbuh secara berkelanjutan. Kami mempekerjakan (karyawan) jauh lebih sedikit daripada kebanyakan tempat, tetapi kami juga mengendalikan biaya kami,” ucapnya.
FTX telah mengalami pertumbuhan sejak Bankman-Fried meluncurkannya bersama co-founder Gary Wang pada 2019. FTX terakhir mengumpulkan 400 juta dolar AS pada Januari 2022 dengan nilai 32 miliar dolar AS, sehingga total pendanaan modal ventura dalam tiga tahun terakhir menjadi sekitar 2 miliar dolar AS.