JAKARTA, iNews.id - Harga minyak mentah dunia saat ini masih berada di level tertinggi. Hal ini berimbas pada kenaikan harga produk turunannya, seperti bahan bakar minyak (BBM).
Harga BBM yang naik dinilai wajar asal tak menyentuh psikologis masyarakat. Sebab, jika tidak, negara akan menanggung beban kerugian yang besar.
"Berdasarkan perhitungan pemerintah, kenaikan harga minyak 1 dolar AS per barel akan berdampak pada kenaikan subsidi BBM Rp2,65 triliun. Artinya, jika harga minyak naik 1 dolar AS per barel, beban keuangan negara bertambah Rp4,17 triliun," demikian dikutip dari laman Kementerian ESDM, Senin (11/4/2022).
Di sisi lain, kinerja keuangan Pertamina sebagai penyalur BBM akan tertekan. Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menyebut, tidak ada cara lain untuk meringankan beban keuangan Pertamina selain menaikkan harga BBM nonsubsidi.