Bendungan Lolak dengan daya tampung 16,23 juta m3 akan banyak memberikan manfaat, selain sebagai penyediaan air irigasi untuk daerah pertanian seluas 2.214 hektare, bendungan ini juga akan menjadi sumber air baku 500 liter per detik.
Bendungan Lolak juga akan berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga air dengan potensi energi sebesar 2,43 MW, pengendali banjir yang dapat mereduksi debit banjir sebesar 12 persen. Tidak hanya itu, bendungan ini juga akan menjadi destinasi tempat pariwisata baru di daerah Bolaang Mongondow dan lahan eks galian dapat dimanfaatkan menjadi Hutan Buah produktif.
Kontrak pembangunan Bendungan Lolak dibagi menjadi dua paket yakni paket pertama senilai Rp830 miliar dengan kontraktor PT Pembangunan Perumahan (PP) (Persero) Tbk. Selanjutnya, untuk Paket II senilai Rp821 miliar dikerjakan kontraktor PT PP (Persero) Tbk - PT Asfhri Putralora (Kerja Sama Operasi/KSO).
Adapun, lingkup pekerjaan pembangunan Paket I antara lain pekerjaan galian, pekerjaan timbunan bendungan utama, pekerjaan temporary cofferdam, pekerjaan timbunan main cofferdam, dan pekerjaan instrumentasi.
Sedangkan lingkup pekerjaan untuk Paket II, yaitu pekerjaan timbunan bendungan utama, pekerjaan bangunan pengelak, pekerjaan bangunan pelimpah, pekerjaan bangunan intake, pekerjaan perkuatan tumpuan kiri, pekerjaan saddle dam I dan II, pekerjaan relokasi jalan dan jembatan provinsi, dan pekerjaan hidromekanikal.