JAKARTA, iNews.id - Juru Bicara Nasional Partai Perindo Yerry Tawalujan menyambut baik masuknya impor beras tahap awal dari Kamboja sebanyak 3.500 ton. Menurutnya, yang paling utama adalah terjaminnya ketersediaan beras nasional untuk mencukupi kebutuhan rakyat.
"Impor beras itu harus dilakukan mengingat musim kemarau panjang dan kekeringan akibat fenomena El Nino telah menurunkan produksi beras nasional. Petani gagal tanam dan gagal panen, akibatnya stok beras turun. Jadi memang harus impor," ucap Yerry kepada wartawan, Sabtu (4/11/2023).
Berdasarkan data yang diperoleh Tim Litbang Partai Perindo, sebanyak 3.500 ton beras impor asal Kamboja dilaporkan sudah masuk wilayah RI, lewat pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
Disebutkan, realisasi impor ini adalah salah satu hasil pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Manet pada 4 September 2023 lalu.
Menurut Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, ini merupakan pertama kalinya Kamboja mengirimkan berasnya setelah adanya MoU sejak 11 tahun yang lalu.