Berkah Pompanisasi di Desa Nusadadi: Sawah Kering Terairi, Padi Subur Pacu Semangat Petani

Riyan Rizki Roshali
Sawah di Desa Nusadadi, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, yang dialiri air dari pompa air. (Foto: Riyan Rizki)

BANYUMAS, iNews.id - Lepas azan asar, terik masih menyengat meski surya mulai tergelincir ke barat. Sejauh mata memandang, hamparan sawah terbentang. Sebagian petak menghijau bak permadani, lainnya coklat gelap pertanda sedang digarap. Masa tanam kedua memang sedang berlangsung.

Suara mesin pompa air mendadak memecah siang. Seiring kepul asap hitam dan gelegar diesel, gelegak air meluncur deras dari ujung pipa 6 inch. Air yang disedot dari kali itu lantas mengalir ke saluran irigasi, meliuk-liuk seiring pematang dan membanjiri puluhan hektare sawah.

“Alhamdulillah… Kami sangat bersyukur dapat bantuan mesin pompa air ini. Dengan keberadaan pompa, sawah bisa tanam di masa kemarau,” kata Daldiri, Sabtu (7/6/2024) lalu, dengan nada bangga. Senyumnya merekah sembari telunjuk mengarah pada tanaman padi yang baru beberapa pekan tumbuh.  

“Kalau musim ‘ketiga’ nanam, berarti kami juga dapat panen dua kali dalam setahun,” ujar pria paruh baya ini dalam logat ngapak kental. Musim ketiga yang dimaksud tak lain ketigo alias kemarau. 

Petani sedang menanam padi di sawah di Desa Nusadadi, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas. (Foto: Riyan Rizki)

Daldiri adalah kepala Dusun Nusadadi, Desa Nusadadi, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Selain jabatan administratif itu, pekerjaan sehari-harinya juga sebagai petani. Daldiri menggarap sawah seluas dua bahu.

Bahu atau bau lazim digunakan sebagai satuan ukuran luas tanah/ladang pertanian terutama di Jawa. Berasal dari kata bouw (Bahasa Belanda yang berarti garapan), bahu disetarakan dengan 0,74 atau 0,8 hektare.

Daldiri menuturkan, areal persawahan di Nusadadi merupakan tadah hujan. Karena itu, selama bertahun-tahun dahulu mereka hanya bisa menanam dan panen di saat penghujan. Namun semuanya berubah ketika era mesin pompa datang.

Awalnya, petani Desa Nusadadi mendapatkan bantuan dari desa. Sayang, mesin pompa itu rusak setelah dipakai beberapa tahun. Upaya reparasi sempat dilakukan, namun mesin tetap ngadat. Di tempat Daldiri bercerita siang itu, mesin pompa tersebut sudah jadi besi tua. Sana-sini berkarat, pipa penyedot airnya juga telah lapuk.

Sungguh beruntung, Kementerian Pertanian (Kementan) getol menggencarkan program pompanisasi. Desa Nusadadi kebagian beberapa mesin pompa yang disebar pada sejumlah kelompok tani dan dipasang di sejumlah titik. Dibanding pompa lama, mesin bantuan Kementan menurut Daldiri jauh lebih tokcer.

“Lha iya, (harga) Rp7 juta lawan Rp20 juta, ya beda lah. Yang dulu (ukuran pipa) cuma  4 inch. Yang sekarang 6 inch. Tenaganya juga lebih besar. Sedotannya kuat, air yang dialirkan juga lebih kencang dan banyak,” tuturnya.

Pantauan iNews.id, mesin pompa air bantuan Kementan tersebut yakni Niagara GTO 6 Diamond DI 1100 H. Pompa tipe engkol (hand starting) ini memiliki dimensi 630x348x1 mm (panjang x lebar x tinggi). Berat bersih 98 kilogram. Di e-catalogue mesin buatan dalam negeri ini dipatok pada angka Rp37 juta. Bodi kokoh dengan warna dominan biru membuatnya tampak gagah.

“Kalau sawah terairi, padi juga tumbuh baik, petani kan jadi semangat. Sekarang tinggal mikir pupuk subsidi sama harga gabah saja,” ujarnya.

Tak cuma Daldiri yang gembira. Syukur dan kebahagiaan juga diungkapkan Suryanto, ketua kelompok tani Sri Handayani, juga di Desa Nusadadi. Pria 43 tahun ini merasakan betul manfaat pompa air bantuan Kementan. 

“Tiga pompa baru bantuan telah diterima masyarakat petani di sini. Sekarang dengan adanya pompa, kami bisa berharap dapat mendapatkan hasil panen yang bagus,” ucapnya. 

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Destinasi
7 jam lalu

Viral Momen Bule Nyangkul di Sawah, Netizen: Petani Aja Naturalisasi

Nasional
11 jam lalu

Hore! Pemerintah bakal Kasih Modal Tanah untuk Orang Miskin, Ini Lokasinya

Nasional
4 hari lalu

Bertemu Presiden Prabowo, Dirut KAI Lapor Kesiapan Operasional Kereta Khusus Petani dan Pedagang

Nasional
7 hari lalu

Mentan Cabut Izin Usaha 190 Pengecer dan Distributor Pupuk karena Tak Patuhi HET 

Nasional
10 hari lalu

Kasus SYL, KPK Periksa Eks Sekjen Kementan Kasdi Subagyono di Lapas Sukamiskin

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal