Terkait tambahan anggaran Rp100 triliun yang kemungkinan berasal dari efisiensi anggaran APBN dan APBD, dia menyebut penggunaan anggaran berdasarkan tiga hal, di antaranya meningkatkan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan inovasi.
Dadan menyebut, BGN memenuhi ketiga aspek tersebut, di mana program makan bergizi gratis bisa menciptakan lapangan kerja 1,5 juta, memanfaatkan lahan menganggur, dan melakukan inovasi.
"Nah, kebutuhan kita, kalau nanti penambahan itu, atau percepatan itu dimulai September maksimal kita hanya butuh Rp100 triliun, maksimal lho ya," ucapnya.
"Jadi, masih ada sekitar Rp200,6 triliun yang bukan untuk badan gizi, tapi untuk program-program yang, satu itu meningkatkan lapangan kerja, dua meningkatkan produktivitas, tiga meningkatkan inovasi. Itu banyak sebetulnya yang masih bisa dikerjakan oleh kementerian dan lembaga lain," tuturnya.