Direktur BSDE, Hermawan Wijaya menambahkan bahwa yang terpenting saat ini adalah demand atau permintaan dari para pembeli atau pasar. Jika berkaca dari 5 tahun lalu, Hermawan ingat bahwa BSDE melakukan strategi dengan cicilan terlebih dahulu.
Seperti yang kita ketahui, mempertahankan bunga rendah menjadi salah satu sentimen positif untuk sektor properti. Sektor properti diuntungkan dengan skema suku bunga rendah ini, khususnya pengembang seperti BSDE yang memiliki portofolio rumah tapak atau landed house.
Adapun BSDE merencanakan untuk menerbitkan obligasi dan sukuk dengan total nilai sebanyak-banyaknya sebesar Rp1 triliun.
Obligasi yang akan diterbitkan pada triwulan pertama 2022 tersebut adalah Obligasi Berkelanjutan III Bumi Serpong Damai Tahap I Tahun 2022 sebanyak-banyaknya sebesar Rp800 miliar. Obligasi ini telah mendapat rating idAAa dari lembaga pemeringkat efek Indonesia atau Pefindo.
BSDE juga akan menerbitkan surat utang syariah yaitu Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Bumi Serpong Damai Tahap 1 Tahun 2022 sebanyak-banyaknya sebesar Rp200 miliar. Atas sukuk ini, BSDE juga telah mendapatkan rating idAA- (sy) dari Pefindo.