Sebagai negara kepulauan, dia menjelaskan, perubahan iklim akan sangat mempengaruhi distribusi logistik ke seluruh wilayah. Pasalnya, mobilitas angkutan laut maupun udara sangat dipengaruhi kondisi cuaca.
Sementara sebagai negara agraris, Heru mengatakan, perubahan iklim akan sangat mempengaruhi produktivitas sektor pertanian dan perikanan, di mana proses produksinya sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca.
"Kita banyak nelayan, kalau gelombang tinggi atau badai, banyak yang tidak bisa melaut. Kemudian, kita agraris, pertanian dan perkebunan kalau kekeringan susah panen, kalau hujan juga susah panen," ucapnya.
Menurut Heru, dengan kondisi tersebut, perubahan iklim akan berdampak besar terhadap logistik dan rantai pasok Indonesia. Pada akhirnya juga akan berdampak ke perekonomian, perbankan, dan sistem keuangan.
Adapun kerugian ekonomi Indonesia yang diakibatkan oleh perubahan iklim saat ini sudah mencapai kisaran Rp100 triliun per tahun. Dia menyebut, angka itu akan terus meningkat setiap tahunnya.