JAKARTA, iNews.id - Asisten Direktur Departemen Makropudensial Bank Indonesia (BI) Heru Rahadyan mengatakan, kerugian Indonesia akibat perubahan iklim berpotensi mencapai 40 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2050 mendatang.
Dia menuturkan, kerugian ini dapat mempengaruhi berbagai sektor ekonomi, mulai dari masyarakat ekonomi atas hingga ekonomi menengah ke bawah, mulai dari perusahaan besar hingga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Kalau pendapatan kita hilang 40 persen, itu kan efeknya banyak sekali. Ada yang jatuh miskin, perusahaan bangkrut," kata Heru dalam diskusi bertajuk Keuangan Berkelanjutan 101 oleh Bank Indonesia dan WWF Indonesia secara daring di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu (31/8/2022).
Dia mengungkapkan, kerugian sebesar 40 persen dari PDB pada 2050 jauh lebih besar dibandingkan rata-rata global sebesar 18 persen. Menurut Heru, itu karena kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dan agraris.
"Kita lebih tinggi karena geografis Indonesia sangat rentan, kita lokasinya banyak gunung berapi yang berada di ring of fire, lalu penduduk yang tinggal di pesisir pantai banyak, ada jutaan," ujarnya.