Menurut dia, koordinasi antar kementerian dan lembaga termasuk dengan perbankan sebagai ujung tombak penyaluran bantuan sosial sangat penting dipererat supaya momentum pemulihan ekonomi terus terjaga. Selain itu, Supari menambahkan, data juga menjadi faktor penting untuk memetakan situasi masyarakat dan menentukan model-model kebijakan yang akan diambil.
"Dengan pembelajaran kita satu setengah tahun rasanya jika saja nanti ada krisis lagi, mudah-mudahan kita sudah semakin tangguh dan upaya pemulihan sudah terstruktur dan terencanakan dengan baik,” ucap Supari.
Sementara itu BRI hingga Oktober 2021 telah menyalurkan BPUM sebesar Rp12,2 triliun kepada 10,2 juta penerima. Penyaluran ini sudah 100 persen, dengan total pencairan mencapai 82 persen atau senilai Rp9,8 triliun. BRI juga telah memberikan tambahan subsidi bunga kepada 4,7 juta orang senilai Rp1,1 triliun.
Untuk penyaluran bansos bidang perlindungan sosial, yakni Bansos Sembako telah tersalurkan sebanyak 93,6 persen dengan nilai Rp3,44 triliun kepada 5,78 juta penerima tahap 7 sampai 9. Sedangkan penyaluran dana PKH mencapai 99,1 persen kepada 3,82 juta penerima senilai Rp7,97 triliun.