Bos Bulog Ungkap Penyebab Harga Beras di Pasaran Masih Dijual Mahal

Suparjo Ramalan
ilustrasi beras masih dijual dengan harga tinggi (Foto: Atikah)

Bayu menyebut, harga komoditas di pasar internasional masih fluktuatif, sehingga berpengaruh besar terhadap pasar lokal. Dinamika ini menjadi pertimbangan bagi pelaku pasar ritel di Indonesia. 

“Kedua, masalah situasi internasional dengan ketegangan geopolitik, plus kurs (nilai tukar rupiah terhadap dolar AS) itu akan membuat juga harga internasional masih akan fluktuasi. Pedagang juga tahu itu, jadi tampaknya teman-teman di ritel itu memperhitungkan faktor-faktor tadi,” ucap Bayu. 

“Itu lah sebabnya ke depan saya kira dalam usaha untuk menstabilkan pangan, khususnya beras harus lebih punya lagi kemampuan di ritel ya,” ujar dia.

Kendati begitu, Bulog berkomitmen menyusun program strategis agar bisa merespon kondisi pasar di tingkat global dan lokal. Sehingga, harga beras ditingkat petani masih tetap stabil. 

“Pemerintah juga punya instrumen untuk melakukan intervensi di ritel ya. Jadi kita amankan harga petani jangan sampai mereka menjadi merugi, tapi pada saat yang sama punya intervensi yang non-bantuan pangan. Karena bantuan pangan itu adalah untuk kelompok masyarakat yang relatif berpendapatan rendah,” katanya.

Editor : Puti Aini Yasmin
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

Cuaca Ekstrem, BPS Peringatkan Potensi Gagal Panen di Akhir 2025

Makro
2 hari lalu

BPS Catat Inflasi November 0,17 Persen, Harga Pangan Stabil Jelang Akhir Tahun

Nasional
3 hari lalu

Neraca Dagang RI Oktober 2025 Surplus 2,39 Miliar Dolar AS, Rekor 66 Bulan Beruntun

Nasional
3 hari lalu

Inflasi RI Tembus 0,17% di November 2025, Dipicu Harga Emas Perhiasan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal