Sebelumnya, beredar informasi bahwa PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membidik laba bersih sebesar 399 juta dolar AS atau setara Rp6,35 triliun di akhir tahun 2023.
Sejalan dengan target laba, perseroan juga optimistis jumlah penumpang naik 60 persen. Kemudian prospek kinerja perseroan diperkirakan akan terus meningkat pada semester kedua tahun 2023.
Faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan ini meliputi musim liburan kenaikan kelas, perjalanan umroh, serta periode puncak seperti Natal dan Tahun Baru.
Pada kuartal kedua tahun ini, GIAA berhasil mencatatkan laba bersih sebesar 33,6 juta dolar AS atau setara Rp535,55 miliar, berbalik dari periode yang sama tahun sebelumnya, di mana perseroan mencatatkan rugi sebesar 110 juta dolar AS.
Kemudian perseroan diprediksi akan mencatatkan laba 589 juta dolar AS pada 2024 mendatang. Kemudian, pada 2025 laba perseroan ditargetkan sebesar 631 juta dolar AS, dan sebesar 647 juta dolar AS pada 2026.