JAKARTA, iNews.id - Perusahaan konstruksi BUMN, PT Hutama Karya (Persero) mencatatkan rugi sepanjang tiga tahun berturut-turut atau periode 2020-2021-2022. Kerugian tersebut disebabkan oleh tingginya beban bunga pinjaman dan amortisasi dari operasional Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Hal ini disampaikan Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Selasa (19/8/2023). Menurutnya, tingginya beban bunga pinjaman dan amortisasi dari operasional Jalan Tol Trans Sumatera menyebabkan perseroan mencatatkan laba rugi sepanjang tiga tahun.
“Rugi kami di 2020 sampai 2021 dan 2022 karena masih tingginya bunga pinjaman untuk jalan tol ini (JTTS),” ujar Budi Harto, Selasa (19/9/2023).
Adapun, pada periode 2020-2021, Hutama Karya mencatatkan kerugian sebesar Rp4 triliun. Angka ini akumulasi dari rugi 2020 sebesar Rp2 triliun dan rugi 2021 senilai Rp2 triliun.