Menurutnya, operasional sejumlah ruas Jalan Tol Trans Sumatera belum layak secara komersial. Kondisi itu kemudian diperparah dengan beban utang perusahaan. Budi Harto sendiri belum mengkonfirmasi nilai pinjaman Hutama Karya.
Meski demikian, kinerja keuangan perusahaan mulai kembali positif pada tahun ini. Tercatat, pada semester I 2023 Hutama Karya meraup laba bersih senilai Rp33,73 miliar. Untuk pendapatan dibukukan senilai Rp12,48 triliun atau naik 54 persen dari periode yang sama tahun lalu.
“Untuk tahun 2023 sudah mulai positif, total aset HK terus tumbuh seiring dengan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, kinerja keuangan HK mengalami kerugian pada 2020 sampai 2022 disebabkan oleh beban bunga dan amortisasi dari operasinya jalan tol yang belum layak secara komersial,” katanya.