Sementara itu, saat IPO, Monde Nissin yang mengumpulkan 1 miliar dolar AS pada Juni 2021 dalam penjualan saham perdana terbesar di negara itu, mencetak dua miliarder baru yang masuk dalam daftar 50 Orang Terkaya Filipina, yang diterbitkan pada September 2021. Mereka juga masuk dalam daftar Miliarder Dunia Forbes tahun ini, masing-masing dengan kekayaan 1,2 miliar dolar AS.
Namun sejak itu, harga saham perusahaan terus turun karena melonjaknya harga bahan baku yang menekan pendapatan. Laba bersihnya turun 13,5 persen menjadi 2,1 miliar peso pada kuartal I setelah turun 5,4 persen menjadi 8,2 miliar peso pada 2021.
Sementara saham pada awal pekan ini rebound dari posisi terendah minggu lalu. Kekayaan bersih presiden Monde Nissin Betty Ang telah berkurang menjadi 982 juta dolar AS dari 1,2 miliar dolar AS ketika daftar Miliarder Dunia Forbes diterbitkan pada April lalu.
Ang dan mendiang ayah mertuanya Hidajat Darmono, yang keluarganya pemilik Khong Guan, mendirikan Monde Nissin pada 1979 sebagai produsen biskuit, sebelum merambah ke mi instan satu dekade kemudian.
Selain Ang, kekayaan bersih saudara iparnya, Hartono Kweefanus juga turun menjadi 982 juta dolar AS dari 1,2 miliar dolar AS. Miliarder lain yang terkait dengan Monde Nissin juga turun. CEO Henry Soesanto, yang menikah dengan saudara perempuan Hartono, Monica Darmono (bendahara Monde Nissin) ikut turun menjadi 576 juta dolar AS dari 795 juta dolar AS ketika dia memulai debutnya di daftar 50 Orang Terkaya Filipina pada September 2021.
Sedangkan kekayaan Keng Sun dan Peter Mar, cucu dari Mar Chew, pendiri produsen biskuit M.Y. San, merosot ke 286 juta dolar AS dari 410 juta dolar AS ketika mereka memulai debutnya di daftar orang kaya Filipina tahun lalu. Mars mengakuisisi saham Monde Nissin setelah mereka menjual M.Y. San.