Brand GoTo Sudah Jadi Simbol Dua Raksasa Bisnis, Pakar: Konsekuensinya Besar Kalau Direvisi

Hafid Fuad
Ilustrasi merger GoTo, brand hasil merger Gojek dan Tokopedia. (dok iNews)

Yuswohady menjelaskan, kasus-kasus sengketa merek dagang sangat sering terjadi dan risikonya sudah pasti diketahui. Dampak brand sangat besar karena akan menghubungkan perusahaan dengan emosi publik khususnya segmen konsumennya. 

"Walaupun belum lama tapi ini sudah jadi simbol dua kekuatan raksasa. Maka akan blunder sekali kalau kalah di pengadilan. Bisa merusak reputasi walaupun diganti," kata Yuswohady.

Sebelumnya pakar brand Subiakto Priosoedarsono menjelaskan untuk cara membangun brand terdiri atas tiga tahap. Pertama melakukan promosi. Kedua memastikan pembeli tahu saat membeli akan dapat apa saja dan ketiga, branding-nya agar pembeli itu jadi siapa ketika membeli suatu produk. 

”Brand itu bukan sekadar produk tetapi lebih dari sekadar produk. Sebab brand itu menciptakan keberlanjutan atau jangka panjang. Serta brand adalah jaminan pendapatan di masa depan atau future income," ujar Subiakto beberapa waktu lalu.

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Nasional
19 jam lalu

Hans Patuwo Resmi Diangkat Jadi CEO dan Dirut GOTO, Gantikan Patrick Walujo

Nasional
16 hari lalu

Alasan KIP Tolak Gugatan Bonjowi terkait Sengketa Ijazah Jokowi 

Nasional
19 hari lalu

Danantara bakal Terlibat Merger Grab-GOTO, Pastikan Kesejahteraan Driver Ojol

Nasional
1 bulan lalu

Istana Ungkap Rencana Merger GoTo dan Grab, Danantara Dilibatkan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal