Aset perseroan secara konsolidasi pun ikut terkerek naik dari Rp1.003,6 triliun di akhir 2016 menjadi Rp1.126,2 triliun pada akhir 2017 atau tumbuh sebesar 12,2 persen. “BRI optimistis di tahun 2018 ini, kredit mampu tumbuh sebesar 10 sampai 12 persen dengan fokus utama tetap pada pemberdayaan UMKM sehingga BRI mampu menjadi salah satu motor penggerak untuk menunjang pertumbuhan perekonomian Indonesia menjadi lebih berkualitas,” katanya.
Faktor lain yang mendorong kinerja Bank BRI yakni perolehan fee based income (FBI) yang tumbuh 13,2 persen secara tahunan, dari Rp9,2 triliun pada 2016 meningkat menjadi Rp10,4 triliun pada 2017.
“Bank BRI terus meningkatkan porsi sumber sumber pendapatan baru diluar pendapatan bunga, karena trennya suku bunga ke depan akan semakin menurun. Salah satu strateginya yakni dengan memperkuat transaction banking serta pemanfaatan digital banking,” ucapnya.