CTO GDP Venture/ CEO & CTO GDP Labs, On Lee mengatakan pihaknua memiliki visi yang sejalan dengan AI Singapore di mana ingin menciptakan LLM khusus Bahasa Indonesia yang dapat bermanfaat khususnya di Asia Tenggara.
Dia menjelaskan inisiatif ini menjanjikan manfaat seperti pengurangan biaya operasional, peningkatan pendapatan dan produktivitas, serta kolaborasi manusia dan AI yang efektif, semuanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi di Indonesia dan Asia Tenggara.
"GDP Venture, melalui portfolio solusinya yaitu GLAIR.ai dan Datasaur.ai, tengah menyesuaikan platform SEA-LION dari Al Singapore agar sesuai dengan konteks Indonesia. Komitmen ini adalah untuk menciptakan platform Large Language Model (LLM) Bahasa Indonesia yang terbuka secara komprehensif," ujar On Lee.
Kecerdasan artifisial di Indonesia telah diakselerasi sejak tahun 2020 melalui peluncuran Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (Al) oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Adapun Stranas KA menjadi panduan kebijakan nasional dalam pengembangan teknologi kecerdasan artifisial. Pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial diyakini akan meningkatkan produktivitas bisnis, efisiensi pemanfaatan sumber daya manusia, dan mendorong inovasi di berbagai sektor.